ASSALAMU'ALAYKUM. SILAHKAN SURFING DI BLOG SAYA. SEMOGA BERKENAN! ^_^

Kamis, 02 September 2010

MARI KITA SADARI BERSAMA ARAH KEBIJAKAN BANGSA INI (Memandang dari sudut yang mungkin benar versi: ACHMAD PUTRA ANDHIKA ^_^)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaykum wr.wb
Ba’da Tahmid dan Shalawat

Ya Allah, selamatkan aku, dan benarkan apa yang keluar dari diriku.[i]

"Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka. Maka betapa (pedihnya) azab-Ku? (Al-Qur’an, surat Al-Mu’min:5)

Akhir-akhir ini negara kita disibukkan oleh permasalahan bilateral dengan negara tetangga, Malaysia. Cukup banyak para analisis terkemuka di Indonesia memberikan gambaran, dampak, solusi, dan analisa-analisa lainnya. Begitu pula kondisi para mahasiswa, LSM, dan simpatisan lainnya yang masih memiliki jiwa nasionalisme tinggi ikut ambil andil dalam tindakan-tindakan membela harga diri Indonesia. Semakin terbakar pula semangat sebagian penduduk Indonesia atas masalah ini berkat peran media massa dalam menyebarkan berita. Baik itu berlebihan ataupun tidak, satu hal yang jelas adalah rakyat Indonesia tetap menganggap itu sebagai suatu masalah besar.

Rakyat Indonesia memiliki kebebasan dalam mengekspresikan berbagai macam permasalah yang ada, walaupun terkadang berlebihan, tapi
itulah arti kebebasan yang dipahami oleh sebagian rakyat ini, khususnya sebagian para pendemo. Mekanisme surat protes yang entah ada atau tidak, akhirnya menimbulkan keinisiatifan yang luar biasa. Alat komunikasi baru yang memiliki kemampuan tinggi dan cepat dalam menggaet respon dari yang diprotes pun ditemukan. Mulai dari Kerbau sampai lainnya. Ya mungkin, itulah arti kebebasan yang dipahami oleh sebagian dari mereka

Para wakil rakyat pun memiliki kebebasan dalam mengekspresikan masalah-masalah bangsa ini, ada yang memilih untuk menemukan solusi-solusi, ada yang memilih untuk menciptakan masalah baru, ataupun memilih untuk tidak hadir dalam rapat penyelesaian masalah karena tidak mau pusing. Saking bebasnya, ada sebagian yang memanfaatkan hak tubuh ini untuk istirahat di jam-jam berapapun. Ya, itulah mungkin arti kebebasan yang dipahami oleh sebagian orang dari perwakilan rakyat kita.

Lalu, Pemimpin negara ini pun mengekspresikan hatinya dengan berbagai macam cara pula. Ia mampu mengemukakan pendapat di depan anggota PBB lainnya, sehingga kitapun dipercaya sebagai salah satu anggota DK tidak tetap PBB beberapa saat lalu. Ia pun mengemukakan tentang kondisi perekonomian kita di hadapan para pemimpin negara-negara di dunia ini, hasilnya banyak investor percaya untuk menanamkan modalnya di negara ini. Lalu, ia pun mengemukakan bahwa dirinya menerima ancaman dari teroris, hasilnya adalah penangkapan salah satu tokoh Islam di Indonesia. Coba kita berpikir, informasinya itu dari siapa? Ya, dari mana saja boleh. Lalu, mengenai masalah bilateral antara 2 negara ini, dari dulu hingga sekarang, semenjak pengklaiman budaya hingga penangkapan penduduk Indonesia, solusi yang ada pun tergolong bebas. Kita bebas merasakan klaiman budaya kita oleh si tetangga, dan kita pun bebas ditangkapi oleh tetangga. Ya, Indonesia adalah negara bebas. Apapun bisa dilakukan disini. Mungkin, itulah sebagian pemahaman yang dianut oleh pemimpin-pemimpin kita.

Tak ada yang salah dengan arti kebebasan karena banyak hal positif yang bisa kita peroleh. Coba kita lihat beberapa perusahaan besar, diantaranya ada yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk berkreasi. Kebebasan ini menghasilkan tingkat keinovatifan karyawan yang begitu tinggi. Akhirnya, perusahaan pun menikmati penghematan jutaan dollar atas operasi usaha yang ada. Tapi, kebebasan mereka selalu terarah pada hal yang positif selalu. Bagaimana bisa? Ya, sangat bisa. Karena selalu ada pengakuan, penghormatan, dan penghargaan atas jerih payah mereka yang bermanfaat. Lalu bagaimana caranya Indonesia bisa mengimplementasikan system perusahaan seperti itu? Silahkan berpikir dan tolong tuangkan di comment-comment dibawah ini ….. ^_^
Semoga tulisan ini mampu mengajak kita berpikir dan menemukan solusi-solusi permasalah Indonesia terkait kebebasan yang dianut.

Wallahua'lam
Bersambung… (Diusahakan ya hehe…^_^)

Achmad Putra Andhika
^_^

[i] Perkataan Ibn al-Musayyab, tokoh senior tabi'in, ketika dia hendak memberikan fatwa

0 komentar: